PERAMBATAN DAN PEMANTULAN CAHAYA


LAPORAN PRAKTIKUM  FISIKA DASAR

KEGIATAN : I. PERAMBATAN DAN PEMANTULAN CAHAYA


Disusun oleh             :
Kelompok                  : 1
Semester / Kelas      : III / 3A
Anggota Kelompok  :
  • Dhio Fathi Rabbani   (1815500011)
  • Indri Puspita Sari      (1815500019)
  • Nurma Yuniarsih       (1815500001)
  • Rizki Rismawati         (1815500027)
  • Windi Widiawati         (1815500004)
Dosen Pengampu     : Retna Kusuma Astuti M.Sc.


PRODI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL


I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa dewasa kini penggunaan cahaya sudah pada semua bidang, dari yang mudah hingga yang sulit. Cahaya tersebut bisa merambat maupun memantul. Penggunaannya bisa dengan kompor tenaga surya, spion kendaraan, pencahayaan pada fotografi dan lainnya.Perambatan cahaya memiliki beberapa sifat dan pemantulan cahaya juga memiliki hukumnya tersendiri. Dari pernyataan-pernyataan diatas maka praktikum ini diselenggarakan, yaitu untuk memenuhi sifat perambatan cahaya dan menyelidiki pemantulan cahaya pada cermin datar.

1.2 Tujuan

Pada praktikum ini memiliki beberapa tujuan, seperti berikut : 
  • Memahami sifat perambatan cahaya 
  • Menyelidiki pemantulan cahaya pada cermin datar

1.3 Waktu dan Tempat

Waktu             : 19 Desember 2016
Tempat            : Laboratorium Biologi SMA Pancasakti Tegal

II. LANDASAN TEORI

2.1 Cahaya

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dalam spektrum zona sinar tampak. Bergerak dengan kecepatan sebesar 2,9983 x 108 m/s. Mampu merambat tanpa medium diruang hampa. Salah satu cahaya adalah merambat lurus. Selain merambat lurus cahaya juga dapat dipantulkan jika mengenai suatu permukaan.

2.2 Perambatan Cahaya dan Sifatnya

Perambatan cahaya disebut juga sebagai sinar. Cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke segala arah. Bila medium yang dilaluinya homogen, maka cahaya merambat menurut garis lurus. Bukti cahaya merambat lurus tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke dalam ruangan yang gelap. Demikian pula pada berkas lampu sorot pada malam hari. Berkas-berkas itu tampak sebagai batang putih yang lurus.
Sifat khas dari cahaya adalah dapat menunjukan peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, dan difraksi.  Oleh karena itu cahaya juga dapat dianggap sebagai gelombang atau partikel.

a. Cahaya sebagai gelombang
Cahaya sebagai gelombang cahaya memiliki beberapa sifat diantaranya: 
  1. Cahaya dapat dipantulkan ( refleksi ) 
  2. Cahaya dapat dibiaskan ( refraksi ) 
  3. Cahaya dapat mengalami pelenturan ( difraksi ) 
  4. Cahaya dapat dijumlahakan ( interferensi ) 
  5. Cahaya dapat diuraikan ( dispersi ) 
  6. Cahaya dapat mengalami pengutuban ( polarisasi ) 
  7. Cahaya sebagai partikel 
Contoh penerapan anggapan cahaya sebagai partikel yaitu pada efek fotolistrik , cahaya dapat dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang distrik.

2.3 Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

Cermin datar adalah cermin yang permukaan pemantulnya datar. Untuk mengetahui pembetukan bayangan pada cermin datar, paling tidak butuh minimal dua sinar datang dan mematuhi hukum pemantulan cahaya. Hukum pemantulan cahaya ialah sebagai berikut :
  • Besar sudut datang (i) sama dengan besar sudut pantul 
  • Sinar datang, sinar pantul , garis normal terletak pada bidang datar.
sama besar. Disebut bayangan maya karena bayangan tersebut dibentuk melalui perpanjangan sinar-sinar cahaya. Bila bayangan tersebut dibentuk langsung oleh sinar-sinar cahaya, tanpa ada perpanjangan sinar disebut bayangan nyata.


III. METODE

3.1 Alat dan Bahan

Nama Alat
Jumlah
Kotak cahaya
1
Pemegang kotak cahaya
1
Diafragma 1 dan 3 celah
1
Cermin kombinasi
1
Cakram optik berporos
1
Rel presisi
1
Kaki rel
2
Tumpakan berpenjepit
2
Catu cahaya
1
Kabel penghubung merah
1
Kertas A4
1
Penggaris
1

3.2 Cara Kerja.

a. Perambatan cahaya
  1. Menyiapkan alat dan merangkai alat.
  2. Menyalakan lampu, setelah itu memberi tanda pada tepi berkas cahaya dan posisi lampu.
  3. Memindahkan sumber cahaya , kemudian memberi tanda lagi.
  4. Jika titik-titik berada pada garis lurus, menggambar garis kemudian memperpanjang melewati posisi sumber cahaya.
  5. Mengulangi langkah diatas dengan variasi jarak sumber cahaya dan juga dengan memasukan diafragma celah 1 setelah itu mencatat hasilnya.

b. Pemantulan cahaya pada cermin datar
  1. Menyiapkan alat dan bahan, kemudian merangkai alat.
  2. Menyalakan lampu.
  3. Mengamati sinar yang dipantulkan oleh cermin datar.
  4. Menulis besar sudut datang dan sudut pantul pada tabel.
  5. Mengulangi langkah tadi dengan sudut datang yang berbeda-beda


IV.           HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

a.    Perambatan Cahaya
  • Percobaan 1 – 5 à perbandingan 1 : 2
  • Percobaan 6 – 10 à perbandingan 1 : 4
    b. Pemantulan Cahaya pada cermin datar
No
Sudut Datang
Sudut Pantul
1
00
00
2
200
200
3
400
400
4
600
600
5
800
800

4.2 Pembahasan dan Analisa data

a. Perambatan Cahaya
Berdasarkan data diatas dapat dibahas bahwa cahaya merambat pada kertas, pada saat percobaan/praktikum. Ruangan yang dipakai kurang gelap, alhasil perlu usaha untuk membuat ruangan disekitar alat gelap. Dari cara penutupannya menghasilkan salah satu tepi lebih panjang cahaya perambatannya dibanding sisi lain, karena yang di tutup 1 sisi dan sisi lain untuk mengamati.
Dari sini dapat di analisa bahwa sifat dari perambatan cahaya ialah dapat di biaskan (refraksi), dapat mengalami pelenturan (defraksi), dapat di pantulkan (refleksi), dapat di jumlahkan (linterferensi), dapat di uraikan (dispersi), dapat mengalami pengkutuban (polarisasi).

B.     Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar

Hasil pengamatan atau percobaan membuktikan bahwa apa yang ada di landasan teori dan percobaan terbukti sama, pasalnya pada landasan teori hukumnya berbunyi “besar sudut datang (i) sama dengan besar sudut pantul”, dan hasil pengamatan 100% sama tidak meleset.

Hubungan sinar datang, garis normal dan sinar pantul menghasilkan hukum yang seperti tadi, jadi saat ada sinar yang datang menuju cermin datar dengan garis normal (garis pembeda antara asli dan bayangan) menghasilkan sinar pantul yang besar sudutnya sama besar dengan sinar datang.

Penerapan cahaya pada perambatan dan pemantulan cahaya ialah cahaya lampu mobil atau senter di malam hari, cermin.



V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sifat dari perambatan cahaya ialah sebagai gelombang dan partikel, sebagai gelombang memiliki sifat di pantulkan, di biaskan, mengalami kelenturan, di jumlahkan, di uraikan, mengalami pengkutuban. 
Besar sudut datang (i) sama dengan besar sudut pantul (r) dan sinar datang, sinar pantul ,garis normal, terletak pada bidang datang.

5.2 Saran

Pada saat praktikum ini disarankan pada cahaya atau ruangan yang gelap agar memudahkan praktikum. Untuk cahaya yang di keluarkan dari kotak cahaya bisa di ganti dengan “flash” yang ada di HP.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, retna kusuma. (2016). Diktat Praktikum Fisika Dasar. Prodi pendidikan IPA          FKIP UPS. Tegal. 
Parida, Nita Nurul. (2013). Makalah Sifat Perambatan Cahaya.    http://nitanurulparida.co.id/2013/04/makalah-sifat-perambatan-cahaya.html (diakses tanggal 18 september 2016) 
Tokobrokoli. (2011). cahaya.  httpsciencearsippe.wordpress.com/science-grade8/cahaya-dan-alat-optik/cahaya-3/ (Diakses tanggal 18 september 2016)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »